Kamis, 26 September 2013

Perang


Aku harus mulai dari mana?
Mungkin bertanya dulu apa ini
Yang gemelutuk dalam hati
Atau luka-luka yang berjelaga jingga
Diantara rongga dada

Pada akhirnya aku dapati perasaan ini mengikis, teriris!

Di satu senja menuju haribaan untuk tunduk pada tuhanku
Segumpal senyuman dewi membuatku terhenti
Dibawah lonceng berdentang setiap Minggu pagi
Hingga kita berbagi cinta dalam cerita

Saat itu juga tuhan kita berseteru
Aku kamu termangu

Tapi, di sana iblis terpingkal-pingkal
Malaikat dongkol menghentikan tugasnya
Sampai hari ini yang aku tahu mereka semua asik menyoraki tuhannya sendiri

Pada akhirnya kita di sini
Meminta diksi-diksi sang-Maha
Nihil......
Tak ada sabda, tak ada firman
Walau seberapa lamapun lutut kita bercumbu dengan bumi